JEDAR (JEMPUT DAHAK RAME-RAME)
Pengertian TBC (Tuberkulosis)
TBC (Tuberkulosis) yang juga dikenal dengan TB adalah penyakit paru- paru akibat kuman Mycobacterium tuberculosis. TBC akan menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama (lebih dari 3 minggu), biasanya berdahak, dan terkadang mengeluarkan darah.
Kuman TBC tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyerang tulang, usus, atau kelenjar. Penyakit ini ditularkan dari percikan ludah yang keluar penderita TBC, ketika berbicara, batuk, atau bersin. Penyakit ini lebih rentan terkena pada seseorang yang kekebalan tubuhnya rendah, misalnya penderita HIV.
Gejala Tuberkulosis
Selain menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama, penderita TBC juga akan merasakan beberapa gejala lain, seperti:
· Demam
· Lemas
· Berat badan turun
· Tidak nafsu makan
· Nyeri dada
· Berkeringat di malam hari
Pengobatan Tuberkulosis
TBC dapat dideteksi melalui pemeriksaan dahak. Beberapa tes lain yang dapat dilakukan untuk mendeteksi penyakit menular ini adalah foto Rontgen dada, tes darah, atau tes kulit (Mantoux).
TBC dapat disembuhkan jika penderitanya patuh mengonsumsi obat sesuai dengan resep dokter. Untuk mengatasi penyakit ini, penderita perlu minum beberapa jenis obat untuk waktu yang cukup lama (minimal 6 bulan). Obat itu umumnya berupa:
· Isoniazid
· Rifampicin
· Pyrazinamide
· Ethambutol
Pengobatan penyakit TBC membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, memiliki asuransi kesehatan bisa menjadi pertimbangan, sehingga Anda tidak perlu dipusingkan dengan tanggungan biaya saat berobat nanti.
Inovasi JEDAR
Wilayah kerja Puskesmas Sukaraja cukup luas dan terdiri dari tujuh desa. Kondisi geografis terdiri dari berbagai kondisi dari mulai mudah sampai dengan sulit dijangkau serta letaknya jauh dari Puskesmas Sukaraja. Kondisi inilah yang menjadi alasan beberap warga yang suspect TB untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengecekan. Selain itu
belum optimalnya peran kader kesehatan, pengetahuan TB dan ekonomi masyarakat yang rendah serta persepsi yang buruk terhadap pasien pengidap TB menyebabkan masyarakat enggan untuk memeriksakan kondisi kesehatannya.
Oleh karena itu, Puskesmas Sukaraja berinsiatif untuk membuat inovasi JEDAR (Jemput Dahak Ramai-Ramai) agar penemuan dan pelacakan kasus TB dapat segera diklakukan dan memutus mata rantai penularannya. Langkahnya adalah, tim JEDAR Puskesmas Sukaraja akan mengunjungi rumah suspect/ pasien TBC (pasien TBC = kasus indeks) yang tidak dapat mengunjungi Puskesmas Sukaraja untuk membantu melakukan skrining (deteksi dini) TBC secara langsung kepada orang yang diduga terinfeksi. Selanjutnya dilakukan pengambilan sampel dahak dalam rangka menegakkan diagnosis penyakit TB.
I. PENDAHULUAN
Tuberkolosis Paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman TB (Mycrobakterium Tubercolosis).
Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya, oleh karena itu sangat penting dilakukan upaya penanggulangan penyakit TB paru
dengan melibatkan masyarakat (kader) dalam rangka meningkatkan cakupan penemuan dan kesembuhan.
II. LATAR BELAKANG
TB sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia walaupun upaya pengendalian dengan strategi DOTS telah diterapkan dibanyak negera sejak tahun 1995.
Di Puskesmas Sukaraja pada tahun 2019 pencapaian penemuan semua kasus yang diobati TB hanya mencapai 104 kasus artinya angka penemuan kasus lebih kecil dari target begitu pun dengan pencapaian angka keberhasilan pengobatan hanya 72,12%. Dari hasil identifikasi ditemukan masalah sebagai berikut :
1. Peran petugas belum optimal
2. Peran kader belum optimal
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit TB
4. Pasien TB yang berobat ke Klinik Swasta belum tercatat di Puskesmas
Belum optimalnya peran serta masyarakat dan kader dalam hal penemuan kasus TB merupakan salah satu penyebab belum tercapainya penemuan dan keberhasilan pengobatan TB di Puskesmas Sukaraja. Padahal penyakit TB tidak dapat disepelekan mengingat termausk penyakit menular yang mudah penyebarannya dan mematikan.
Menyikapi permasalahan tersebut, Puskesmas Sukaraja membuat terobosan baru dalam rangka meningkatkan cakupan TB dengan membentuk pelatihan kader TB dengan mensosialisakan inovasi JeDaR (Jemput Dahak Rame-Rame) sehingga dapat terwujudnya Puskesmas Sukaraja yang perduli dan terbebas dari penyakit menular khususnya TB paru dan sesuai dengan visi Puskesmas Sukaraja yaitu mewujudkan masyarakat Kecamatan Sukaraja yang sehat dan mandiri.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tercapainya peningkatan angka pengobatan semua kasus dan keberhasilan semua kasus TB paru di wilayah Puskesmas Sukaraja.
2. Tujuan Khusus
Jangka Pendek
a. Terbentuknya kader TB di wilayah Puskesmas Sukaraja
b. Terlaksananya kader TB di wilayah Puskesmas Sukaraja
Jangka Panjang
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait TB
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan dan pengobatan penderita TB
c. Memutus mata rantai penularan TB khususnya di wilayah Puskesmas Sukaraja
IV. TEAM PELAKSANA
Penanggung Jawab : dr. Luh Putu Nursantini Asih Ketua : Petugas TB
Anggota : - Bidan Desa
- Kader TB
- Petugas Laboratorium
V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
No. |
KEGIATAN POKOK |
RINCIAN KEGIATAN |
1. |
Konsultasi kegiatan inovasi dengan kepala puskesmas |
Pengelola program TB berkonsultasi tentang rencana kegiatan pelatihan kader TB |
2. |
Menginformasikan kegiatan inovasi melalui linsek dan pertemuan lokakarya bulanan |
Penanggung jawab program melalui kepala Puskesmas rencana kegiatan dan jadwal pelatihan kader TB kepada lintas sektoral dan pertemuan bulanan Puskesmas. |
3. |
Menentukan calon kader TB |
Petugas TB menginformasikan kepada bidan desa untuk menentukan calon 5 kader TB disetiap desa |
4. |
Mengundang calon kader TB |
Calon kader TB diberikan surat untuk mengikuti pelatihan kader TB |
5. |
Menyiapkan bahan pelatihan untuk kader TB |
Petugas TB dan bersama panitia menyiapkan bahan yang akan disampaikan pada pelatihan kader TB |
6. |
Melaksanakan pelatihan kader TB |
Petugas TB memberikan pelatihan tentang kader TB |
7. |
Pelaksanaan kegiatan JeDaR |
Setelah mengikuti Pelatihan Kader TB, Kader melakukan Investigasi kontak. |
8. |
Evaluasi pelaksanaan |
Petugas TB melakukan evaluasi kepada kader TB dengan metode berapa banyak yang telah di investigasi kontak TB |
VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Petugas puskesmas memberi daftar pasien kepada kader yang berasal dari TB 01
2. Petugas menyerahkan TB 16K yang sudah terisi data kontak hasil dari pendataan saat pasien didiagnosis
3. Kader melakukan investigasi kontak
4. Jika memenuhi kriteria terduga TB, kader mengisi surat pengantar dan merujuk kontak untuk mendapatkan layanan
5. Memotivasi atau menemani terduga TB datang ke pasyankes untuk melakukan pemeriksakan dahak (bila terduga TB berhalangan ke Fasyankes, dahak bisa diantar oleh kader sendiri atau bila kader berhalangan petugas (Bidan Desa, Program TB ) yang akan menjemput dahak dilapangan)
6. Semua hasil pemeriksaan terduga dan yang menjalani pemeriksaan dicatat di formulir yang sudah disediakan.
VII. SASARAN
1. Kontak erat pada penderita TB positif
2. Semua masyarakat yang terduga TB
VIII. JADWAL PELAKSANAN KEGIATAN
A. Tahapan Inovasi
No. |
TAHAPAN |
WAKTU KEGIATAN |
KETERANGAN |
1. |
Latar Belakang Masalah |
Juni 2020 |
Belum tercapainya target keberhasilan program TB |
2. |
Perumusan Ide |
Juni 2020 |
Perumusan ide dari masukan semua pihak / koordinasi dengan Kepala Puskesmas |
3. |
Perancangan |
Juli 2020 |
Menyusun tim pengelola inovasi dan linsek |
4. |
Implementasi |
Juli 2020 |
Pelaksanaan dengan pemberdayaan kader kesehatan dan masyarakat |
B. Implementasi Inovasi
No. |
KEGIATAN |
WAKTU KEGIATAN |
TEMPAT |
1. |
JeDaR |
Setiap Selasa dan Kamis |
Rumah suspek di 7 desa wilayah Puskesmas Sukaraja |
|
|
Setiap Senin dan Rabu |
Poli TB Puskesmas Sukaraja |
IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Catatan kegiatan kader ditulis di formulir 16K, formulir A dan B dan Pelaporan kegiatan dilakukan setiap bulan dengan dilaporkan kepada kepala Puskesmas Sukaraja setiap akhir bulan.